Limbago Adaik "Makan Bajamba"
Makan Bajamba
oleh
Tsurayya Nabila
Makan Bajamba atau Makan Barapak merupakan suatu tradisi di
Minangkabau,dimana sekitar lima sampai tujuh orang makan bersama di dalam
pinggan(piring)besar. Biasanya tradisi Makan Bajamba ini diadakan pada acara
peringatan hari besar agama Islam, acara pernikahan, acara peringatan ulang
tahun kota, dan acara besar lainnya. Tradisi Makan Bajamba yang diperkirakan
ada sejak masuknya agama Islam ke Minangkabau ini berasal dari Koto Gadang,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Ketika ikut serta dalam Makan
Bajamba, hanya dibolehkan mengambil nasi yang ada di depannya saja, tidak
diperbolehkan mengambil milik orang lain walaupun berada dalam satu pinggan
(piring) yang sama. Tata cara Makan Bajamba sama seperti makan biasa
menggunakan tangan kanan dengan tangan kiri berada di bawahnya agar ketika
menyuap nasi yang dilakukan dengan cara “melompatkan” nasi ke dalam mulut, nasi
yang tercecer tidak jatuh kembali ke dalam pinggan besar. Kemudian nasi yang
tercecer tersebut dipindahkan ke tangan kanan dan dimasukkan ke dalam mulut
dengan cara yang sama. Cara ini dilakukan agar orang lain yang ikut makan tidak
merasa jijik untuk memakan nasi yang ada di dalam pinggan bersama-sama. Posisi
duduk ketika makan tidak boleh bungkuk dan harus tegap agar bisa memberikan
ruang kepada orang lain untuk menyuap nasi.
Aturan lain ketika Makan
Bajamba adalah agar mendahulukan orang yang lebih tua dalam menyuap nasi.
Selain itu makanan yang tersedia di dalam pinggan (piring) tersebut harus
dihabiskan bersama sampai tidak ada yang tersisa. Dan ketika mengunyah makanan
tidak diperbolehkan mengeluarkan suara atau dalam bahasa Minang dikenal dengan
istilah Makan Mancapak, agar tidak mengganggu orang lain. Jika kita selesai
lebih dahulu dari yang lain, belum dibolehkan mencuci tangan dan harus menunggu
yang lainnya selesai makan.
Tradisi Makan Bajamba
mengajarkan kepada kita nilai-nilai kebersamaan, di mana ketika Makan Bajamba
semua orang makan bersama tanpa memandang perbedaan status sosial. Bekerja sama
menghabiskan makanan dalam momen yang bahagia tersebut juga akan mempererat
tali silaturrahmi antar sesama. Selain itu, aturan-aturan dan tata cara dalam
Makan Bajamba mengingatkan kita untuk saling menghargai dan menghormati satu
sama lain.
Departemen Akademik
#AkademikTagok
#Forkommi Jaya
sumber:
http://bajamba.blogspot.co.id/2013/04/bajamba-tradisi-makan-bersama-adat.html
http://www.gentaandalas.com/mengungkap-makna-dari-tradisi-makan-bajamba
http://minangkabaunews.com/artikel-5357-mengenal-tradisi-makan-bajamba-masyarakat-minangkabau.html
Komentar
Posting Komentar